Tabloid bnn Edisi 69 ( Berita Maluku Utara)
Pelecehan seksual yang dialami
beberapa orang anak TK JIS (Jakarta
internasional School) beberapa waktu yang lalu belum hilang dari ingatan kita,
kali ini peristiwa tersebut kembali terjadi pada seorang anak 6 tahun yang
masih duduk di bangku kelas 1 SDN
Beringin Desa Selamalofo Kec. Oba Selatan Kota Tidore
Kepulauan sebut saja “melati” (nama samaran).
Dan lebih bejat lagi kejadian tersebut dilakukan oleh seorang siswa
SMA Kelas XI yang merupakan kerabat
dekat korban. Menurut salah seorang guru
SMA Perkasa tempat pelaku bersekolah yang
sempat kami wawancarai namun tidak mau di sebutkan namanya, pelaku
pemerkosaan yang bernama Rigi Horugane merupaka siswa yang sangat pendiam di
kelasnya “ saya tidak menyangka kalau dia melakukan hal tersebut” tutur guru
tersebut.
Kejadian naas tersebut terjadi
pada hari kamis 8 Mei 2014 sekitar pukul
11.00 Wit saat itu korban baru pulang sekolah dan kedua orang tuanya sedang
pergi ke kebun. Pada saat korban hendak
mengganti pakaian pelaku ikut masuk kedalam kamar dan terjadilah kejadian yang
tidak diduga tersebut, tanpa disadari oleh pelaku ternyata ibu korban yang baru
pulang dari kebun memergoki perbuatan bejatnya, karena terkejut melihat ibu
korban, pelaku langsung lari meninggalkan rumah rumah tersebut.
Setelah kami konfirmasi ke
keluarga korban, orang tua korban mengungkapkan kejadian tersebut sebernanya
sudah pernah terjadi pada kakak korban yang sekarang duduk di bangku kelas IV
SD namun karena pelaku masih merupakan kerabat dekat mereka mendiamkan hal tersebut. Wartawan bnn sempat mewawancarai Guru SD tempat
korban bersekolah, menurut keterangan Pak guru Melkiyanus, korban mengutarakan
bahwa pada saat pulang sekolah saat mau menganti pakaian pelaku masuk ke dalam
kamar membawa biskuit (kue) dan merayu korban untuk melakukan perbuatan bejat
tersebut. Dan menurut pengakuan pelaku kejadian tersebut sudah dua kali ia
alami namun ia takut memberitahukannya kepada orang tua, karena korban sering
mengancam.
Orang tua korban sudah melapor ke
Pos Polisi Kecamatan Oba Selatan pada hari kamis 8 Mei 2014 namun sampai berita
ini di tulis, belum ada tindakan dari pihak kepolisian menurut mereka nanti menunggu Penyidik dari
Polres Tidore untuk menangani masalah tersebut.
Sehingga membuat orang tua korban bertanya-tanya tentang kinerja
Kepolisian di Pos Polisi Kec. Oba Selatan, karena sampai saat ini pelaku masih
bebas berkeliaran di Desa tersebut.
Harapan orang tua korban pihak kepolisian segera menangani masalah ini
agar masalah ini cepat selesai dan pelaku di jatuhi hukuman yang setimpal agar
memberikan efek jerah bagi yang lain yang ingin coba-coba melakukan hal bejat
tersebut.
Komentar
Posting Komentar