Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

JANGAN MELIHAT KEBELAKANG

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal  di abad  19, memainkan konser untuk para pemujanya yang  memenuhi  ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh. Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat  dingin  mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan  memainkan lagunya.  Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang  lain pun  putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar,  tetapi dia  tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya  memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan  berteriak,  "Hebat, hebat."  Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini  menyuruh mereka  untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia  dapat bermain  dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para  penonton  dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk  meneruskan  bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan  satu senar"  Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai  memainkan

Life is Beautiful (A lesson from a journey to India)

Sebuah cerita tentang hidup dari negeri India.... Saya pikir, hidup ini kayaknya cuma nambahin kesulitan-kesulitan saya aja! 'Kerja menyebalkan', hidup tak berguna', dan nggak ada sesuatu yang beres!! banyak masalah... Tapi semua itu berubah... sejak kemarin...Pandangan saya tentang hidup ini benar-benar telah berubah! Tepatnya terjadi setelah saya bercakap-cakap dengan teman saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa walau ia mempunyai 2 pekerjaan dan berpenghasilan sangat minim setiap bulannya, namun ia tetap merasa bahagia dan senantiasa bersukacita. Saya pun jadi bingung, bagaimana bisa ia bersukacita selalu dengan gajinya yang minim itu untuk menyokong kedua orangtuanya, mertuanya, istrinya, 2 putrinya, ditambah lagi tagihan-tagihan rumah tangga yang numpuk!!! Kemudian ia menjelaskan bahwa itu semua karena suatu kejadian yang ia alami di India. Hal ini dialaminya beberapa tahun yang lalu saat ia sedang berada dalam situasi yang berat. Setelah banyak kemundu